10 Mitos Kesehatan yang Salah Kaprah

1. Ngemil Malam Hari

Mitos yang beredar di masyarakat makan makanan yang berat ataupun ringan di malam hari dapat menyebabkan kegemukan. Padahal kenyataannya, jika Anda memakan lebih banyak kalori tanpa membakarnya, itu yang menyebabkan kegemukan. Tidak peduli pagi, siang, atau bahkan malam, jika Anda memasukkan sedikit kalori dalam tubuh atau memasukkan banyak kalori namun banyak juga membakarnya, tubuh Anda tidak akan melar.

2. Daging Kalkun Bikin Ngantuk

Kalkun sering disalahkan jika mengalami ngantuk usai makan malam. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar. Dalam daging kalkun memang mengandung L-tryptophan, asam amino esensial yang menyebabkan tidur. L-tryptophan juga dapat dirubah menjadi serotonin dan melatonin, neurotransmitter yang menimbulkan efek menenangkan dan mengatur tidur. Tetapi L-tryptophan bisa diproduksi jika perut dalam keadaan kosong tanpa adanya asam amino dan protein lain. Sedangkan kalkun tidak hanya mengandung L-tryptophan tetapi juga mengandung asam amino dan protein lain, sehingga ia tidak akan membuat Anda mengantuk.

3. Sakit Punggung

Sakit punggung adalah penyakit yang hampir setiap orang pernah mengalaminya. Namun benarkah jika sakit punggung, maka kita diharuskan untuk melakukan bed rest alias istirahat total di atas tempat tidur? Penelitian mengatakan bahwa istirahat total hanya akan memperlambat proses penyembuhan. Tidak hanya pada sakit punggung, pada sakit yang lainnya-pun sebaiknya tidak ditanggulangi dengan bed rest. Lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, maka kesembuhan yang Anda inginkan akan cepat terwujud.

4. Terapi Kanker

Apa yang Anda lakukan jika Anda didakwa menderita kanker? Pasti yang ada dalam benak Anda adalah pengobatan yang menyakitkan dengan harapan sembuh yang tipis. Tetapi Anda patut bersyukur, karena itu dulu. Karena pengobatan sekarang lebih canggih dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan. Sehingga yang tadinya 90% pasien kanker meninggal, sekarang 80% pasien kanker dinyatakan sembuh. Wah..hebat bukan?

5. Demam Ketika Bayi Tumbuh Gigi

Seorang ibu pasti tahu betul tentang mitos ini. Tapi benarkah setiap bayi yang sedang tumbuh gigi akan mengalami demam? Penelitian dibidang kesehatan belum menemukan adanya hubungan sebab akibat dalam proses tumbuh gigi bayi. Jikalau benar bayi mengalami demam pada saat tumbuh gigi, para ibu diharapkan untuk cemas dan segera membawa si bayi ke dokter untuk menanyakan penyebab sesungguhnya.

6. Ctek Ctek Jari

Anda adalah seorang yang gemar menggeretakkan jari, kepala atau bahkan tulang dada? Maka Anda perlu sedikit demi sedikit mengurangi atau bahkan menghilangkannya mulai sekarang. Bukan karena kebiasaan itu membuat Arthritis, tetapi karena dapat menyebabkan gelembung udara yang terbentuk antara kantong di dalam sendi meletus. Kantong-kantong ini membantu bantalan udara di antara tulang dan menjaganya tetap licin. Dan rasa enak yang ditimbulkan setelah melakukan itu, murni psikotis, seperti yang diungkapkan James Applegate, seorang dokter keluarga di Grand Rapids, Michigan.

7. Menelan Permen Karet

Permen karet bersifat lengket dan tidak mudah disobek. Namun benarkah jika ia masuk dalam perut kita, dia tetap lengket? Ternyata salah. Permen karet tidak akan menempel pada usus kita seperti kata orang tua pada umumnya, melainkan dia akan bersama makanan yang kita makan melewati saluran pencernaan kemudian keluar bersama kotoran sisa pencernaan. Jadi, tidak perlu menunggu hingga 7 tahun untuk dapat melihat permen karet yang Anda telan muncul kembali di dunia.

8. Konsumsi Air Putih

Pernah dengar bahwa sehari kita harus mengonsumsi setidaknya 8 gelas air? Ternyata hal tersebut tidaklah benar. Tubuh kita terdiri dari hampir 8 gelas cairan per harinya. Cairan di sini dimaksudkan juga untuk teh, kopi, jus dan yang lainnya, tetapi seiring berjalannya waktu, cairan dipersempit hanya kepada air. Maka orangpun banyak yang beranggapan bahwa kalau tidak minum air sebanyak 8 gelas per hari, maka tubuh akan kekurangan cairan. Minumlah jika Anda haus, maka niscaya Anda tidak akan kehausan, tidak perlu menghitung jumlah gelas yang telah Anda habiskan.

9. Suhu Tubuh

Dahulu, orang beranggapan bahwa tubuh kita kehilangan lebih banyak panas tubuh melalui kepala, namun dunia kemiliteran membuktikan bahwa hal itu salah. Coba perhatikan bagaimana tertutupnya pakaian tentara tetapi tidak begitu dengan kepala mereka. Hal ini disebabkan tubuh kita kehilangan 10% panas tubuh dari kepala kita namun kehilangan 90%-nya dari bagian tubuh yang lain. Jadi, bukan kepala yang menyebabkan panas tubuh hilang.

10. Hiperaktif Karena Gula

Siapa bilang gula dapat menyebabkan anak–anak hiperaktif? Dokter anak dan Ahli Gizi dari berbagai negara menyebutkan belum adanya penelitian yang membuktikan bahwa gula dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif.

“Tidak ada studi yang menunjukkan bahwa gula dalam makanan bisa membuat anak-anak menjadi terlalu aktif atau membuatnya memiliki defisit perhatian,” ujar Dr Kleinman, seorang profesor pediatrik dari Harvard Medical School di Boston, seperti dikutip dari Health.Ninemsn.

Jadi gula belum terbukti menyebabkan anak hiperaktif, justru gula dapat memberi energi dan ketenangan pada anak-anak jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.

Sumber : Sidomi.com