Mitos Tentang Megapixel Kamera Ponsel

detail berita 
Selama ini banyak yang berpendapat bahwa semakin besar megapixel yang dimiliki sebuah kamera berarti kinerja fotografi yang bagus. Smartphone dengan kamera 8 megapixel dinilai lebih baik ketimbang yang hanya memiliki 5 megapixel. Tepatkah ini?

Nyatanya kinerja sebuah kamera telefon genggam tidak cukup diukur hanya dengan satuan megapixel tersebut. Ada berbagai faktor lain yang saling berlapis untuk membentuk kualitas kamera telefon genggam.

Seperti dilansir Cnet, Selasa (21/8/2012), berikut adalah dua faktor kunci yang memengaruhi kualitas sebuah kamera di telefon genggam.

1. Sensor
 
Umumnya para fotografer professional akan memberitahu Anda bahwa bahan terpenting dalam suatu system optic adalah sensor. Pasalnya, bagian inilah yang berfungsi menangkap cahaya. Bagi kamera digital, sensor bagai sebuah lembaran film.
 
Cahaya masuk melalui lensa kamera lalu mencapai sensor yang menerima informasi dan menerjemahkannya menjadi sinyal elektronik. Setelah itu, prosesor imaji (gambar) akan menciptakan dambar dan memperbaiki sejumlah cacat di dalamnya, misalnya noise.
 
Ukuran sensor imaji ini penting untuk diperhatikan. Umumnya, semakin besar sensor tersebut maka akan semakin besar pixel yang dihasilkan dan semakin banyak  cahaya yang bisa dikumpulkan. Makin banyak cahaya yang terkumpul, maka makin bagus gambar yang dihasilkan.

2. Prosesor Imaji
Selain ukuran dan kualitas lensa serta sensor, masih ada prosesor imaji. Umumnya CPU smartphonemutakhir masa kini memiliki prosesor grafis yang dibekali kemampuan hardware accelerated dan tidak hanya bergantung pada piranti lunak saja. Dengan ini, smartphone bisa me-render gambar dengan lebih cepat tanpa membebani prosesor aplikasi.
 
Misalnya pada ajang Mobile World Congress lalu, HTC menungkapkan sebuah prosesor imaji untuk lini produk HTC One besutannya. Prosesor ini disebut HTC ImageChip. Kemampuannya membuatsmartphone bisa melakukan pemotretan terus menerus dengan jeda 0,7 detik antar tiap jepretan.
 
Prosesor imaji ini juga berperan dalam membantu pengguna kamera pada telefon genggam agar bisa memperoleh zero shutter lag. Shutter lag ini terjadi ketika pengguna menekan tombol capture dan kamera menangkap gambar. Tanpa shutter lag, gambar akan dipotret tanpa jeda satu atau dua detik setelah menekan tombol capture.
 
Di balik piranti keras tersebut juga masih ada piranti lunak yang menjembatani pemrosesan menuju hasil final. Algoritma dan logika digunakan untuk menciptakan gambar final yang tampil di layar telefon genggam. Dari sinilah umumnya muncul unsur fotografi yang paling subjektif, seperti bagiamana mata menerjemahkan kualitas warna, ketajaman foto dan lain-lain.

Sumber : Okezone

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.