Nonton Televisi Itu Tak Selamanya Buruk Bagi Kesehatan

Nonton Televisi Itu Tak Selamanya Buruk Bagi Kesehatan | Choliknf1998.blogspot.com 
Televisi awalnya diciptakan untuk menambah wawasan dan memberikan hiburan bagi segala usia. Tapi menurut sebuah studi berskala nasional yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, anak-anak di AS menghabiskan waktu untuk menonton televisi selama empat jam perhari.

Padahal banyak pakar percaya paparan televisi secara berlebihan pada anak-anak dapat mengurangi keinginan mereka untuk bermain, kemauan untuk mengerjakan PR dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Kendati televisi seringkali dicap buruk, tapi hal ini tak sepenuhnya benar karena televisi juga ada manfaatnya. Berikut tiga manfaat utama dari menonton televisi yang jarang diketahui atau disadari banyak orang seperti halnya dilansir dari Menshealth, Kamis (11/10/2012).

1. TV menambah willpower (kemauan atau motivasi diri) Anda
Menonton siaran ulang acara TV favorit akan membantu Anda 'mengisi ulang' persediaan motivasi Anda yang mulai berkurang. Hal ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science.

Peneliti memperoleh kesimpulan tersebut setelah meminta separuh partisipan mengisahkan acara TV favorit mereka dalam sebuah tulisan, sedangkan sisanya diminta duduk di dalam sebuah ruangan dan membuat daftar barang yang di kamar pribadi mereka.

Lalu seluruh partisipan diminta mengerjakan sebuah tes yang hasil akhirnya menunjukkan bahwa performa 'kelompok TV' 30 persen lebih baik daripada kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan munculnya aspek-aspek pengendalian diri (self-control) dan motivasi yang kuat.

"Studi-studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa setiap orang memiliki persediaan self-control dan motivasi diri yang terbatas. Jadi ketika interaksi sosial yang negatif menguras persediaan itu maka interaksi sosial yang positif, bahkan dengan menggunakan karakter-karakter fiksi yang ada di acara TV sekalipun sudah dapat mengembalikan energi dan segala aspek yang hilang tadi," terang Jaye Derrick, PhD, ketua tim peneliti dan seorang psikolog dari Buffalo, AS.

2. TV dapat menenangkan saraf Anda
Stres seharian di tempat kerja bisa diatasi dengan menonton program Animal Planet atau National Geographic dari televisi. Hal ini didasarkan pada sebuah studi yang ditampilkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin dan menemukan bahwa menonton gambar-gambar pemandangan alam dapat mengembalikan energi, membahagiakan bahkan mengurangi stres Anda.

Sebelumnya, peneliti meminta 370 partisipan untuk menonton dua materi tayangan TV yang berbeda. Yang satu materi tayangannya berisi pemandangan gedung-gedung, jalanan dan ciri khas kota lainnya, sedangkan sebagian lagi menonton gambar danau, pemandangan alam dan padang pasir. Kemudian seluruh partisipan diminta mengisi kuesioner untuk mengukur kondisi perasaannya.

Ternyata partisipan yang terpapar tayangan berbau alam memperoleh skor tertinggi sehingga peneliti menyimpulkan bahwa paparan tayangan alam yang indah, bahkan di layar kaca sekalipun dapat membuat pemirsanya menjadi tenang.

3. TV meningkatkan kreativitas Anda
Butuh inspirasi atau cara baru untuk meningkatkan kreativitas? Cobalah bekerja atau mengerjakan sesuatu dengan dilatarbelakangi suara TV. Pasalnya menurut sebuah studi, latar belakang suara TV yang dikatakan ambient ini benar-benar mampu meningkatkan kreativitas Anda.

Peneliti studi yang dipublikasikan dalam Journal of Consumer Research ini meminta sejumlah mahasiswa untuk menyelesaikan serangkaian tes kreativitas dengan dilatarbelakangi suara ambient berkadar rendah, sedang dan tinggi. Ternyata partisipan bisa memperoleh skor 35 persen lebih tinggi ketika menggunakan suara ambient sedang.

"Suara ambient hanya memberikan sedikit gangguan pada kemampuan otak untuk memproses informasi, bahkan gangguan itu justru menyebabkan otak bekerja pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih luas, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan seseorang untuk berpikir secara kreatif," papar Ravi Mehta, PhD, ketua tim peneliti.
Sumber : DetikHealth

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.