Terutama, di kalangan wanita usia muda. Kanker kulit, seperti dilansir dari Womens Health, biasanya dapat dilihat dari beberapa gejala atau tanda yang ada pada kulit. Seperti tahi lalat baru atau perubahan bentuk tahi lalat.
Hal tersebut bukan terjadi begitu saja. Ada sebab-sebab khusus yang jadi pemicu dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
1. Riwayat kesehatan
Jika ibu, ayah atau saudara mengalami kanker kulit atau melanoma, risiko Anda terkena kanker kulit rata-rata 50 persen lebih besar dari orang lain. Lalu, jika kakek, nenek, sepupu atau kerabat jauh juga didiagnosa menderita kanker kulit maka risiko Anda juga menderita tetap lebih dari rata-rata orang lain. Namun, tidak sebanyak jika keluarga dekat Anda yang mengidap kanker kulit.
2. Terbakar sinar matahari
Jika Anda pernah mengalami kulit terbakar karena sinar matahari yang cukup parah di masa kecil atau saat remaja sekali hingga dua kali, hal tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya melanoma di kemudian hari. Sebenarnya, lima kali kulit Anda pernah mengalami terbakar ringan karena sinar matahari juga dapat melipatgandakan risiko terkena kanker kulit.
3. Penggunaan tanning-bed
Menghitamkan kulit dalam ruangan atau biasa disebut indoor tanner menggunakan alat juga faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Risikonya hampir sebesar 74 persen.
4. Kulit pucat dan warna mata yang cerah
Wanita dengan kulit warna pucat memiliki jumlah melanin atau zat pelindung alami dari sinar matahari bagi kulit yang terbilang kurang. Mereka yang memiliki mata dan selaput pelangi yang berwarna cerah juga lebih rentan terhadap kanker kulit.
5. Tinggal di daerah tropis
Tinggal di iklim tropis juga dapat membuat kulit Anda mudah rusak karena radiasi ultraviolet (UV) yang kuat. Begitu juga bagi Anda yang tinggal di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Paparan sinar UV yang merusak kulit, meningkatkan risiko terkena kanker kulit sebesar 4 sampai 5 persen.
Sumber : VIVAlife