Berjalan kaki atau naik kuda, warga di Tordesillas membawa tombak dan mengeroyok banteng. Ini adalah tradisi sejak abad pertengahan yang kini menuai protes.
Dalam Festival Toro de la Vega yang berlangsung sejak 1453, banteng akan dikejar di lokasi tertutup di Tordesillas menyeberangi jembatan Sungai Duero menuju ke lapangan lantas digiring kembali ke kota. Semua orang berlomba menombak banteng itu sampai mati. Namun tahun ini tidak ada pemenang, karena si banteng di tombak mati di luar areal resmi, sehingga penombak didiskualifikasi.
Atraksi ini mungkin memikat wisatawan walaupun menonton dengan agak-agak ngeri. Tapi aktivis pelestarian hewan terlanjur naik pitam. Seperti dilansir News Australia, Rabu (12/9/2012) mereka menilai ini adalah festival tradisional Spanyol yang paling barbar.
Terkait dengan dianulirnya lomba, peserta meminta banteng baru dan lomba diulang. Namun panitia tidak meresponsnya. Sekitar 500 aktivis berkumpul dan berunjuk rasa. Mereka memakai T Shirt bertuliskan 'Break a Spear' sambil masing-masing membawa tongkat kayu lantas dipatahkan beramai-ramai.
"Toro de la Vega adalah festival banteng paling kejam di Spanyol, dimana mereka membunuh banteng dengan tongkat, pisau dan tombak," kata ketua gerakan lingkungan EQUO, Reyes Montiel.
Adu banteng di Spanyol sudah menurun sekarang. Survei koran harian El Pais pada 2010 menunjukan 60 Persen rakyat Spanyol menolak adu banteng. Barcelona sudah mengakhiri adu banteng dan matador pada September 2011. Catalonia dan Kepulauan Canary juga sudah berhenti melakukannya.
Setiap daerah di Spanyol punya aturan perlindungan hewan, namun adu banteng adalah pengecualian. Festival di Tordesillas ini dibolehkan menurut aturan hukum di daerah Castile dan Leon. Masih tertarik menonton adu banteng?.
Sumber : DetikTravel
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.